Friday, May 23, 2008

Konfigurasi Radio Wireless Internet

Dapat diartikan bahwa wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini melakukan hubungan komunikasi data atau paket dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau gelombang radio dan biasanya teknologi wireless ini digunakan untuk akses internet.

Sistem jaringan wireless tidak memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis coax atau cable UTP memerlukan kabel sebagai media transfer maka dengan wireless network hanya dibutuhkan ruang yang mana jarak jangkau network dibatasi oleh kekuatan pancar sinyal dari radio tersebut.

Keuntungan dari system wifi, client tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar wifi. Untuk menambah daya pancar sinyal dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster. Namun perlu diperhatikan penggunaan booster tersebut sebab jika tidak diatur coverage dari titik pemancar bisa mengakibatkan interferensi antar titik pemancar dan juga feedback noise terhadap radio itu sendiri.

  1. Wireless Network

    1. Wireless LAN

Wireless LAN adalah local area network yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media penyaluran data pengganti kabel. Biasanya teknologi ini digunakan di suatu daerah atau lokasi yang penggunanya selalu mobile atau bergerak dan tidak ada jaringan kabel untuk penyaluran data.

Wireless LAN menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang disebut juga dengan ISM Band (Industrial, Scientific, Medical). Dialokasi oleh FCC (Federal Communication Commission), sebuah komisi komunikasi dunia untuk keperluan industri, sains dan badan kesehatan. Jadi siapa pun dapat menggunakan frekuensi ini dengan bebas, asal tidak menggunakan pemancar berdaya tinggi.

Wireless LAN bisa digunakan untuk hubungan komunikasi dari satu titik ke satu titik yang lain atau point to point dan juga bisa digunakan untuk hubungan komunikasi dari satu titik ke banyak titik lainnya atau point to multipoint.

Ada dua macam cara penyaluran data melalui Wireless LAN yaitu :

  1. Direct Sequence

  2. Frequency Hoping

Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan Direct Sequence, sinyal yang didapat besar tetapi menyebabkan makin besar pula kemungkinan terjadinya interferensi sedangkan pada Frequency Hopping bisa dikatakan frekuensi hampir nol tetapi kekuatan sinyal yang diperoleh berkurang.

Dalam beberapa produk peralatan ini menggunakan PCMCIA Card dengan kemampuan sampai 11Mbps. Yang dimaksud dengan 11 Mbps adalah kemampuan maksimal dari card tersebut untuk melakukan suatu transmisi dalam jumlah maksimal baik upstream dan downstream. Kemampuan ini tidak selalu dapat berjalan seperti diatas. Jika diperkirakan, akan terjadi loss sekitar 50% sehingga alat tersebut hanya mampu mentransmit data 5,5 Mbps. Ini bisa dilakukan bila kita menggunakan link point to point dengan kedua sisi menggunakan alat yang sama.

Bila menggunakan point to multipoint akan terjadi pengurangan yang cukup signifikan, semakin banyak yang tersambung dengan multipoint tersebut maka akan terjadi penurunan kemampuan transmit data. Misalnya suatu alat menggunakan wireless LAN 11 Mbps dapat menampung 32 client tetapi bila tersambung ke suatu jaringan LAN maka akan terjadi penurunan kemampuan paling tidak setengahnya yaitu 16 client dari LAN.

    1. Infrastruktur dan Adhoc

Adhoc merupakan system peer to peer, dengan artian satu computer dihubungkan dengan computer lain dengan saling mengenal SSID (Service Set Indentifier).

Jadi terdapat 2 computer dengan perangkat wifi dapat langsung berkomunikasi tanpa access point dan hanya memerlukan 1 buah computer yang memiliki nama SSID atau sederhanya nama sebuah network pada card wifi-nya, bentuk sederhananya seperti gambar 2.2.1. Namun dapat juga menggunakan MAC address dengan BSSID (Basic Service Set Indentifier) untuk mengenal nama computer secara langsung. MAC address umumnya sudah diberikan tanda atau nomor khusus tersendiri dari masing – masing card wireless. System adhoc ini menguntungkan untuk pemakaian sementara walaupun disekitarnya terdapat access point yang sedang bekerja. Perlu diingatkan untuk mengubah band frekuensi agar tidak saling adu kuat sinyal yang memancar didalam ruangan.

Gambar 3.1 Adhoc wireless network

System infrastucture memerlukan perangkat khusus atau dapat difungsikan sebagai access point melalui software bila menggunakan jenis wireless network dengan perangkat PCI card.

Untuk menggambarkan koneksi pada infrastructure dengan access point minimal sebuah jaringan wireless network mempunyai satu titik di suatu tempat. System access point ini paling banyak digunakan sebab jika ingin terhubung ke dalam network maka harus mendapat sinyal transmisi dari access point seperti yang ditunjukkan gambar dibawah.

    1. Jenis Standar Wireless

Ada beberapa mode standar wireless yang digunakan oleh pabrikan, antara lain :

  • Mode 802.11a

Standar 802.11a merupakan model awal yang dibuat untuk masyarakat luas, menggunakan kecepatan 54 Mbps dan dapat mentransfer double data tipe g dengan kemampuan bandwidth 72 Mbps atau 108 Mbps.

Namun system ini tidak berjalan sesuai standar sebab masing-masing vendor membuat standarisasi tersendiri. System 802.11a menggunakan frekuensi tinggi 5 Ghz, yang memiliki kemampuan besar dalam transfer data. System ini mempunyai komponen yang lebih mahal dan dengan frekuensi yang dimiliki konon sulit untuk menembus ruang dalam kantor dengan daya jangkau relative lebih pendek.. Frekuensi 5 Ghz 802.11a jauh dari gangguan seperti gelombang microwave atau cordles phone pada frekuensi 2 Ghz.

  • Mode 802.11b

Standar 802.11b menggunakan frekuensi 2.4Ghz, dan bekerja pada band yang cukup kacau akibat interferensi. Namun standar ini banyak diterima dan digunakan di dunia. System 802.11b hanya mempunyai kemampuan transmisi standar 11 Mbps atau rata – rata 5 Mbps yang dirasakan lambat dan tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan tipe g.

  • Mode 802.11g

Standar ini memiliki kecocokan dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi kemampuan system mode a dan mode b. Menggunakan frekuensi 2,4 Ghz dan mampu mentransmisi data 54 Mbps bahkan sampai 108 Mbps.



    1. Security Wireless

System wifi menggunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka pancaran sinyal yang ditransmisikan pada unit wifi dapat ditangkap oleh computer lain sesame pemakai lain. Dalam kondisi tertentu, tidak semua client diharapkan dapat masuk ke jaringan wifi tanpa ijin, maka dari itu ditambahkan system pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy) sehingga antar client yang telah memiliki otorisasi dapat berkomunikasi satu sama lain.

Pengamanan system wireless network dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

  • Non Secure atau Open

Bersifat tanpa pengaman atau system terbuka bebas, yang mana computer yang memiliki wifi dapat terkoneksi dan masuk ke dalam jaringan wifi.

  • Share Key

Dilengkapi dengan password atau kata kunci untuk masuk ke dalam jaringan wifi, salah satunya menggunakan WEP key.

System WEP biasanya digunakan jika system jaringan wifi memerlukan pengamanan dan tidak menghendaki sembarang client masuk tanpa ijin. Biasanya security WEP menggunakan 40 bit atau 64 bit yang sama dengan 10 hex character dan digolongkan dalam weak security. Lainnya dapat juga menggunakan 104 bit atau 128 bit yang sama dengan 26 hex character dan digolongkan dalam better security.